menyayangi sesama...kata-kata yang sering kita dengar semenjak kita masih di bangku sekolah dasar...
seiring berjalannya waktu kita pun tumbuh dewasa...berbagai hal dan masalah dilalui...
cita-cita untuk mengubah kualitas hidup penuh dengan tantangan...tak jarang gesekan dan riak kehidupan kita jumpai... orang-orang yang seprofesi dengan kita kebanyakan akhirnya menjadi 'musuh berat' dalam persaingan mendapatkan hasil/output yang maksimal...
dan hal tersebut pun sudah diisyaratkan dalam surah Yasin bahwa syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu... yang nyata itu perilaku tidak baik dan amal salah dari kita sendiri maupun dari sekeliling kita... jadi diri kita pun bisa menjadi 'syaitan' terhadap orang lain...
singkat kata bisakah kita menyayangi orang lain ketika tingkat persaingan hidup semakin berat...?
Tentu sulit jika qolbu/hati nurani ini tidak sedari sekarang diajak untuk selalu dzikirullah...
kita bisa tersenyum terhadap seorang sahabat atau rekan kita...tapi apakah itu bersumber dari qolbu yang berdzikir mengingat Allah....?
